Masyarakat Sumbar Tak Usah Khawatir, Listrik Mati Hanya Proses Pemeliharaan
PT. PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Barat mengimbau masyarakat tak
usah khawatir, karena listrik mati hanya berlangsung proses
pemeliharaan jaringan secara rutin, bukan pemadaman bergilir seperti
beberapa tahun lalu.
"Listrik mati pada wilayah tertentu
disebabkan dua faktor, yakni pertama pemeliharaan rutin yang sudah
terencana oleh PLN untuk menjaga keandalan, dan kedua karena dampak
cuaca," kata MSB Operasi dan Pemeliharaan Sistem Distribusi PLN Sumbar
Rudi Hamiri.
Dia menjelaskan, sesuai dengan
kinerja PLN, matinya listrik pada satu daerah ketika berlangsung
pemeliharaan telah distandarkan tidak lebih dari 6 jam per hari.
Kemudian pemeliharaan maksimal dilakukan hanya sekali dalam sepekan, dan itupun tidak dilakukan saat beban puncak.
Rudi juga memastikan matinya listrik yang terjadi di wilayah Sumbar bukan terkait kekurangan pasokan daya listrik.
Kondisi daya listrik di Sumbar sudah mengalami surplus sekitar 90 megawatt (MW), tapi menjaga keandalan sudah jadi komitmen PLN.
"Kini kita punya daya 734 MW, sedangkan kebutuhan kita di beban puncak hanya 644 MW, artinya terdapat surplus 90 MW,”ujarnya.
Apalagi
sekarang telah terjadi sistem interkoneksi kelistrikkan di wilayah
Sumatra, mulai dari Lampung hingga Aceh yang memiliki daya besar sampai
75 KV.
Namun, pemeliharaan secara rutin penting seperti adanya perbaikan pada tiang yang miring, pergantian isulator dan lainnya.
"Matinya
listrik pada suatu daerah juga bisa karena gangguan eksternal, seperti
terjadi pohon tumbang yang menimpa kabel listrik atau gangguan alam
lainnya. Apalagi kondisi akhir tahun ini cuaca ekstrim,” ujarnya.
Sumber : antarasumbar.com
No comments