Dipersiapkan jadi warisan dunia, ahli teknik mesin dari Jerman kunjungi pabrik Indarung I dan PLTA Rasak Bungo
Dalam rangka mempersiapkan Pabrik Indarung I PT Semen Padang untuk
diusulkan menjadi salah satu Warisan Dunia yang diakui oleh The United
Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO),
seorang ahli teknik mesin dari Jerman, Albert Gieseler, melakukan
kunjungan ke Pabrik Indarung I PT Semen Padang.
Dalam
kunjungan itu, Albert didampingi oleh pihak terkait dengan pelestarian
cagar budaya, di antaranya, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumbar
Syaifullah, Kepala Bidang Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman
Sawahlunto Rahmat Gino Sea Gamas, Sekretaris Dinas Kebudayaan,
Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman Sawahlunto Adrial, perwakilan
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang, perwakilan Balai
Pelestarian Cagar Budaya Sumbar, dan dari Indarung Herritage Society.
Dari
PT Semen Padang tampak menyambut rombongan, Direktur Operasi,
Indrieffouny Indra, Komisaris, Khairul Jasmi, Kepala Departemen Tambang
& Pengelolaan Bahan Baku, Sumarsono, Kepala Unit Humas &
Kesekretariatan, Nur Anita Rahmawati, Kepala Unit WHRPG & Utilitas,
Erick Reza Alandri, Kepala Unit Sarana Umum, Deni Zen, dan staf lainnya.
Direktur
Operasi PT Semen Padang Indrieffouny Indra kepada rombongan
menjelaskan, Pabrik Indarung I merupakan pabrik semen pertama di
Indonesia dan Asia Tenggara, berdiri sejak 18 Maret 1910. Pabrik
berusia 112 tahun itu tidak lagi dioperasikan sejak tahun 1999 karena
masih menggunakan teknologi lama, yakni proses basah, dalam pengolahan
bahan bakunya.
Ia menyebut, selain Indarung I
PT Semen Padang juga memiliki PLTA Rasak Bungo yang dibangun pada 1908.
Sumber tenaga listrik ini digunakan untuk mengoperasikan pabrik
Indarung I, dengan memanfaatkan air Sungai Lubuk Paraku. Sedangkan bahan
bakar pabrik menggunakan batu bara Ombilin yang didatangkan dengan
kereta api dari Sawahlunto ke Bukit Putus, dekat Telukbayur.
Komisaris
PT Semen Padang Khairul Jasmi mengatakan, ada empat pelopor modernisasi
dan industrialisasi di Minangkabau, yakni jalur kereta api, tambang
batu bara Ombilin-Sawahlunto (1892), Pabrik Indarung I (1910), dan
Pelabuhan Teluk Bayur (Emmahaven, dibangun1888-1893).
"Jalur
kereta api dan tambang tua batu bara Ombilin-Sawahlunto telah
dikukuhkan sebagai World Heritage (warisan dunia) kota tambang tua pada 6
Juli 2019. Sementara Pabrik Indarung I belum," kata Khairul.
Ia
mengaku telah mengurus Indarung I untuk menjadi salah satu warisan dunia
jauh-jauh hari sebelum pandemi Covid-19 ke Direktorat Jenderal
Kebudayaan Kemdikbud Ristek RI. Kehadiran ahli teknik mesin dari
Jerman, Albert Gieseler, dan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) kali ini diharapkan dapat membantu proses pengusulan Indarung I menjadi
warisan dunia kepada Unesco.
Ahli teknik mesin dari Jerman,
Albert Gieseler, mengaku terkesan setelah mengunjungi Pabrik Indarung I
dan PLTA Rasak Bungo. Ia berjanji akan membantu pengusulan untuk menjadi
warisan dunia. Untuk tujuan itu, ia meminta kepada TACB Sumbar untuk mempercepat proses pengusulan Indarung I untuk menjadi Cagar Budaya.
PT Semen Padang bahkan juga telah mengirim pakar sejarah Alm.Dr.Mestika Zed ke Eropa untuk mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan.
Pada tahun 2015, PT Semen Padang kembali memancangkan tekad untuk mempersiapkan Pabrik Indarung I yang kini berusia 112 tahun untuk menjadi kawasan cagar budaya nasional.
Dalam kaitan itu, pada 19-20 Oktober 2015 di Pabrik Indarung I dilaksanakan Workshop Creativecity dengan menghadirkan sejumlah ahli/konsultan heritage dunia seperti Evert Verhagen asal Belanda, Dra. Hasti Tarekat, MSI (Belanda), dan Alm.DR. Ir. Eko Alvares Z, MSA, IAI (dari Universitas Bung Hatta), dan para ahli lainnya.
Pabrik Indarung I mempunyai riwayat perkembangan yang signifikan dan ikut menentukan serta menopang pembangunan di Kota Padang, bahkan wilayah tengah Sumatera. Pada fisik bangunan pabrik ini tersimpan sumber pengetahuan, ilmu dan nilai sejarah yang tidak terhingga nilainya. Selain itu ada kenangan bersama (collective memory) dari pencetus, pendiri dan pejuang serta karyawan, pimpinan PT Semen Padang serta masyarakat Sumatera Barat.
Sumber : antarasumbar.com
No comments