Gempa Mentawai sebabkan kerusakan ringan di Pulau Siberut
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan gempa dengan
pembaruan magnitudo (M) 6,1 di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada
Senin pagi menyebabkan kerusakan ringan di Pulau Siberut. Sebelumnya, gempa tersebut dilaporkan mengguncang dengan kekuatan Magnitudo 6,4.
Pelaksana
tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
Abdul Muhari
menyebut tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Kepulauan Mentawai telah turun ke lapangan untuk melakukan monitoring,
asesmen lapangan dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Hasil
asesmen awal dilaporkan adanya kerusakan ringan pada bangunan di Pulau
Siberut berupa retakan di dinding gedung dan beberapa bagian
langit-langit. Mengenai korban jiwa, hingga saat ini belum ada laporan
terkait hal itu.
Pusat gempa itu diketahui berada di
0.99 LS, 98.53 BT atau 161 kilometer barat laut Kepulauan Mentawai pada
kedalaman 10 kilometer. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Abdul melaporkan guncangan gempa itu dirasakan cukup kuat sekitar 3-5 detik oleh warga Kabupaten Kepulauan Mentawai. Selain
itu, wilayah yang merasakan gempa ini meliputi Siberut Utara (V-VI
MMI), Tuapejat, Painan (III-IV MMI), Padang, Padang Panjang,
Bukittinggi, Solok dan Solok Selatan (II-III MMI).
Hasil
monitoring BMKG, per Senin (29/8) telah terjadi tiga kali gempabumi
berkekuatan di atas M 5 di wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai. Adapun
yang pertama adalah gempa dengan magnitudo 5.2 pada pukul 00.04 WIB yang
berpusat di 1.00 LS dan 98.58 BT pada kedalaman 14 kilometer.
Abdul
melaporkan guncangan gempa tersebut sempat dirasakan selama kurang
lebih 2-3 detik di Kecamatan Siberut Barat, namun hingga saat ini belum
ada laporan kerusakan. Gempa berikutnya terjadi pada pukul 05.34
WIB yang berkekuatan magnitudo 5.9 berpusat di 1.04 LS dan 98.55 BT pada
kedalaman 11 kilometer.
Guncangan gempa M 5,9 itu dirasakan
lemah selama 2-3 detik di Kecamatan Sipora Utara dan dirasakan kuat
selama 2-3 detik di Kecamatan Siberut Barat. Warga Desa Simalegi,
Kecamatan Siberut Barat sempat mengevakuasi secara mandiri ke daratan
yang lebih tinggi setelah merasakan guncangan gempa tersebut.
"BPBD
Kabupaten Kepulauan Mentawai telah turun ke lapangan untuk kembali
melakukan monitoring. Adapun kondisi dan situasi saat ini aman dan
terkendali. Apabila ada perkembangan informasi di lapangan maka akan
diperbarui secara berkala," ujar Abdul.
BNPB mengimbau kepada
masyarakat agar tidak panik, namun tetap meningkatkan kewaspadaan demi
mengantisipasi adanya potensi gempa susulan. Masyarakat juga
diimbau untuk berinisiatif memperbarui perkembangan informasi terkait
gempa melalui instansi terkait seperti BMKG, BNPB dan BPBD serta sumber
lain yang dapat dipertanggungjawabkan.
Kewaspadaan juga harus
dilakukan dengan memperhatikan penempatan barang-barang besar di dalam
rumah agar tidak menghalangi penghuni ketika evakuasi keluar rumah.
Kewaspadaan ini terutama diimbau untuk masyarakat yang berada di
Kabupaten Kepulauan Mentawai, Siberut Utara, Tuapejat, Painan, Padang,
Padang Panjang, Bukittinggi, Solok dan Solok Selatan.
Sumber : antarasumbar.com
No comments