Budidaya Lobster Bakal Dikembangkan di Pulau Sikakap Mentawai
Desa Sikakap, Kecamatan Sikakap, bakal menjadi pilot project atau kawasan percontohan budidaya lobster di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Demikian disampaikan Penjabat Bupati Kepulauan Mentawai, Fernando JS di ruang rapat Kantor Bupati Kepulauan Mentawai.
Dia mengatakan, pilihan membudidayakan lobster dibandingkan ikan kerapu, bukan semata-mata melihat harga jual yang lebih tinggi. Namun, lebih dari itu, Mentawai memiliki lobster mutiara yang merupakan kualitas terbaik yang sangat langka.
“Ini baru diketahui tahun 2020. Awalnya, tahun 2016 Menteri KKP Susi Puji Astuti melarang ekspor bibit lobster lewat Permen nomor 56 tahun 2016. Lalu, tahun 2020 keran ekspor BBL kembali dibuka berdasarkan Peraturan Menteri KKP nomor 12 tahun 2020 lewat Menteri Edi Prabowo. Nah, setelah diidentifikasi di sejumlah daerah, ternyata Mentawai punya potensi tersebut,” ujarnya.
Dimana BBL Mentawai memiliki kualitas lobster terbaik jenis mutiara yang sudah ada sejak lama. Namun, belum pada tahap pembudidayaan. Mengapa tidak lobster jenis mutiara ini dibudidayakan di Kepulauan Mentawai? Hasilnya, selain juga memberikan devisa bagi negara, budidaya lobster ini akan dirasakan oleh masyarakat dalam peningkatan ekonomi. Harga jual lobster jenis mutiara sendiri mencapai ratusan ribu rupiah bahkan tembus Rp1 juta lebih per kilogramnya.
Pihaknya juga mengatakan, saat ini sudah terbentuk sejumlah kelompok masyarakat di Sikakap sebagai pilot project budidaya lobster. Selain kawasan perairannya yang cukup tenang, juga kondisi masyarakat yang sudah memahami budidaya ikan laut.
Sumber : padek.jawapos.com
No comments