Header Ads

Header ADS

Ratusan Ribu Masyarakat Menyaksikan Prosesi Tabuik Naik Pangkek di Pariaman

 

Puluhan ribu orang menghadiri puncak pesona Budaya Hoyak Tabuik 2024, Minggu (21/7/2024). Masyarakat Kota Pariaman dan luar daerah menyaksikan prosesi Tabuik dihoyak hingga dibuang ke laut dari pukul 16.00 WIB sampai menjelang magrib.

Panitia pelaksana, Riky Falantino mengatakan, pelaksanaan Tabuik berakhir sukses. Anak nagari yang bertugas sebagai pelaksana kegiatan, berhasil menyuguhkan seluruh rangkaian acara yang menarik minat wisatawan  Sekitar seratus ribu orang memadati kawasan Pantai Gandoriah hingga melimpah ruah ke jalan raya. Partisipasi kunjungan tidak hanya dari masyarakat sekitar, perantau dan warga dari berbagai daerah sekitar Sumbar ikut meramaikan festival yang hanya ada satu kali setahun itu. 

“Sebagai iven pariwisata, Hoyak Tabuik berhasil menjadi magnet yang mengundang minat masyarakat luas. Terlebih, tahun ini kita menyelenggarakannya dengan sedikit pembaharuan,” ujarnya. 

Pesona Budaya Tabuik 2024 dimulai sejak 7 Juli 2024 dengan menghadirkan serangkaian prosesi dan kegiatan pendukung. Anak nagari mengadakan berbagai lomba yang menyertakan anak-anak dan remaja dengan tujuan pelestarian budaya. 

Selain itu, panitia bersama pemerintah kota juga menyediakan wadah bagi UMKM untuk berpartisipasi memeriahkan Tabuik. Bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekraf, dibangun sejumlah stand jual beli dalam rangka bazar selama beberapa hari. 

Riky meyakini, pelaksanaan Tabuik tidak hanya dinikmati golongan tertentu. Masyarakat juga menerima dampak baik terutama dalam meningkatkan perekonomian. “Melalui rangkaian acara Tabuik selama 15 hari, pelaku UMKM sangat diuntungkan. Terutama, masyarakat penjaja makanan yang dapat berjualan dengan bebas saat kegiatan Tabuik berlangsung,” ungkapnya. 

Senada, Pj Wali Kota Pariaman, Roberia mengatakan, perhelatan Tabuik memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain dari dalam, perantau Pariaman tidak pernah ketinggalan datang berkunjung. Menurutnya, pemko harus memanfaatkan kehadiran perantau untuk membangkitkan kondisi perekonomian tersebut. Sebab, pariwisata merupakan tulang punggung pendapatan daerah di Kota Pariaman. 

“Tabuik adalah budaya yang sudah lama ada di Kota Pariaman. Kehadirannya sebagai salah satu iven wisata terbesar harus dimanfaatkan dengan baik untuk menambah pemasukan daerah,” katanya.

 Sumber : antarasumbar.com

No comments

Powered by Blogger.