Ciri-ciri Rekan Kerja Toxic
Punya rekan kerja toxic yang mengganggu mood dan produktivitas saat bekerja? Beberapa dari Anda mungkin bisa mengabaikannya sehingga pekerjaan tidak terganggu, tetapi kehadiran orang toksik juga bisa membuat lingkungan kerja menjadi tidak sehat.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali ciri-ciri rekan kerja yang toxic
1. Selalu mengeluh
Mengeluh di tengah pekerjaan yang menumpuk tentu merupakan hal yang wajar. Akan tetapi, berbeda jika ia melakukannya setiap hari dan menularkan energi negatifnya kepada orang lain.
Pasalnya, hal tersebut bisa menurunkan semangat dan motivasi kerja di dalam tim. Belum lagi jika keluhan tersebut tidak disertai dengan upaya penyelesaian masalah yang dihadapinya.
2. Lepas dari tanggung jawab
Pernahkah Anda memiliki rekan kerja yang tidak mau ikut bertanggung jawab atas pekerjaan bersama? Sikap seperti ini merupakan salah satu ciri-ciri rekan kerja toxic yang bisa merugikan Anda.
Padahal, beberapa jenis pekerjaan memang harus diselesaikan bersama-sama. Namun, rekan kerja yang toxic biasanya cenderung memanfaatkan teman-temannya saja.
3. Suka melakukan bullying
Bukan hanya di sekolah, bullying ditempat kerja juga bisa terjadi. Orang dengan sifat ini tidak akan malu merendahkan, menindas, dan meremehkan rekan kerjanya di hadapan atasan.
Memiliki rekan kerja yang suka mem-bully tentu akan membuat lingkungan kerja menjadi tidak sehat. Alhasil, pekerjaan yang sebenarnya mudah akan terasa lebih susah.
4. Hobi memberi kritik yang menjatuhkan
Selama bersifat membangun, memberi kritik pada rekan kerja sebenarnya boleh saja dilakukan. Namun, jika kritikan tersebut diberikan dengan tujuan merendahkan, dapat dipastikan bahwa pemberi kritik merupakan orang toksik.
Tipe pemberi kritik ini biasanya akan berusaha mencari kesalahan-kesalahan kecil pada pekerjaan Anda untuk dijadikan alasan.
5. Suka bergosip
Rekan kerja Anda suka mengajak bergosip? Hati-hati, bisa jadi suatu saat gantian Anda yang menjadi topik di dalam gosip tersebut.
Rekan kerja yang suka bergosip termasuk toksik karena mereka sudah menyebarkan informasi yang belum tentu benar. Informasi ini kemudian bisa menimbulkan konflik atau ketidakpercayaan di dalam tim kerja Anda.
Sumber : hellosehat.com
No comments